WELCOME TO MY BLOG

Vikri Haryo Seno
Pernah ingat kasus permen susu yang mengandung melamin di Cina? Kasus yang cukup heboh karena mengakibatkan banyak produk makanan dari Cina yang menggunakan susu ditarik dari peredarannya dan dilarang keras untuk di konsumsi, tidak terkecuali di Indonesia yang merupakan tujuan ekspor produk Cina.

Tapi masalah yang lain pun muncul, dikarenakan banyaknya produk makanan dari Cina yang ditarik mengakibatkan beberapa produsen merugi karena bisa dibilang ini menjadi pencemaran nama baik. Dari beberapa produk yang disebut mengandung melamin adalah Oreo, siapa yang tidak kenal dengan produk ini.

“Diputar…dijilat…terus dicelupin” iklan Oreo tersebut sangat dikenal masayarakat luas, tapi karena kasus melamin, berakibat penjualan Oreo menurun, maka strategi marketing pun dilakukan untuk mengubah kesan negatif tersebut.

Awalnya sih saya sering melihat iklan2 Oreo tetap ditayangkan di televisi, namun pada akhir iklannya ditambahkan dengan kata2 “Bangga buatan Indonesia”, nah..sepertinya Oreo menyadari betul bahwa kasus susu yang mengandung melamin sudah mempengaruhi brand image mereka di mata masyarakat, bahwa Oreo yang di jual dan di konsumsi di Indonesia adalah produksi Cina.

Baru2 ini saya melihat lagi iklan Oreo yang lain, dan menurut saya tehnik marketing komunikasi yang digunakan pada iklannya kali ini lebih kena dibandingkan iklan sebelumnya.

Iklan tersebut menceritakan tentang seorang ayah yang diperankan oleh Ferdi Hasan sedang mengobrol santai dengan kedua anak2nya. Kemudian sang ayah mengatakan betapa sayangnya ia kepada kedua anaknya, dan mengetahui yang terbaik bagi kedua anaknya tersebut, sambil memberikan Oreo.

Sepertinya Oreo sudah sangat tepat memilih Ferdi Hasan sebagai endorser dalam iklannya. Ferdi Hasan dapat mewakili kesan orangtua yang sayang keluarga terutama kedua anaknya, dan selama ini ia juga diaggap sosok yang “smart”, “friendly” dan jauh dari gosip2 negatif yang banyak menimpa kalangan artis.

Biasanya dalam sebuah iklan ada yang banyak menggunakan kartun atau musik. Bobot iklannya tidak terpusat pada sebuah penjelasan mengenai produk tersebut.

Tapi iklan Oreo ini berbeda, bisa dilihat kalau iklan2 Oreo sebelumnya diceritakan aktifitas anak2 dalam makan Oreo, ada yang dijilat, kemudian dicelupkan kedalam susu, baru kemudian dimakan.

Pada iklan Oreo versi terbarunya ini, jalan cerita iklan justru dititik beratkkan pada penjelasan Ferdi Hasan tentang bagaimana awalnya dia ragu, kemudian mendatangi pabrik pembuatan Oreo, sampai kemudian yakin bahwa produk Oreo yang ada di Indonesia adalah produk yang di produksi di dalam negeri, bukan dari Cina.

Sepertinya Oreo ingin menggiring persepsi masyarakat bahwa Oreo yang ada di Indonesia, bukan berasal dari Cina, tapi diproduksi dari dalam negeri, tidak mengandung melamin, dan aman untuk dikonsumsi. Cukup menarik karena terlihat sekali Oreo berusaha keras membersihkan image produknya yang sempat tercemar.

Dalam marketing komunikasi itu ada beberapa pertimbangan yang digunakan untuk melakukan sebuah komunikasi pemasaran, dan menurut pendapat saya beberapa hal tersebut sudah dijalankan Oreo dengan cukup baik, diantaranya :

Pertama, Oreo sudah mengidentifikasi audiens sasarannya. Loh kok bisa??? Jelas bisa, produk Oreo ini memang banyak dikonsumsi oleh anak2, namun kebanyakan yang menentukan pembelian suatu produk yang baik untuk anak2 ya tetap orang tua juga. Apalagi rata2 anak kecil tidak paham dengan kasus melamin yang terkandung dalam susu, sehingga kalau mau menggiring persepsi bahwa produk Oreo yang ada di Indonesia itu sehat, ya harus menggiring persepsi orang tua si anak, agar tetap mau membeli Oreo tanpa beralih ke produk yang lain.

Kedua, menentukan tujuan komunikasi. Iklan Oreo yang menampilkan Ferdi Hasan ini, tujuannya sangat jelas ingin menyampaikan kepada audiens terutama orang tua, bahwa Oreo tetap aman untuk dikonsumsi, dan tidak perlu khawatir, karena Ferdi Hasan sendiri ikut memeriksa pabrik pembuatan Oreo dan memastikan kebersihan produk Oreo di Indonesia.

Ketiga, merancang pesan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa iklan Oreo dulunya sangat kental dengan nuansa yang menggambarkan cara enak makan Oreo. Tapi pada iklan kali ini, cara enak tersebut diletakan di bagian akhir iklan. Isi iklan dari awal lebih dititikberatkan pada pesan bahwa Oreo yang ada di Indonesia itu tetap aman untuk dikonsumsi. Jujur iklan ini memang iklan yang tidak pas untuk anak kecil, karena itulah saya mengatakan bahwa audiens sasaran dari iklan Oreo versi terbaru ini adalah orang tua dan bukan anak2.

Inilah sebabnya, mereka membuat iklan yang menggambarkan Ferdi Hasan sayang kepada anaknya, karena sayang pada anak2nya Ferdi Hasan hanya mau memberikan makanan yang disukai oleh kedua anaknya dan tentunya makanan yang sehat, Ferdi Hasan tahu anak2nya suka Oreo, karena itu dia ingin Oreo yang dimakan anak2nya adalah Oreo yang diproduksi di Indonesia, karena Oreo yang diproduksi di Indonesia aman dari melamin, semuanya itu dilakukan karena Ferdi Hasan sangat mencintai kedua anaknya.

Bagi saya iklan ini cukup menarik, apalagi bila dilihat dari versi sebelumnya, dimana Oreo tetap menampilkan iklan dengan jalan cerita yang menggambarkan bagaimana cara enak makan Oreo, kemudian ditambah dengan kata2 “Bangga buatan Indonesia”, seolah-olah iklan ini menyampaikan Oreo tetap eksis sebagai produk makanan untuk anak-anak yang masih digemari.

4 Responses
  1. Unknown Says:

    sorry..ada tvc iklan oreo ferdi hasan yg dipabrik itu ga?buat penelitian nih..thx..


  2. Dewa Says:

    ada contoh cara kinerja public relation dalam menangani masalah ini gak?
    butuh nih..
    kalo ada info kirim ke email pcvvd@yahoo.com


  3. Unknown Says:

    wah thank you buat post-annya :)
    punya link atau video iklan ferdi hasan itu? butuh banget buat tugas kuliah huhu. Kalau ada, minta tolong di email ke aaparamita@gmail.com. Thanks a lot :)


  4. terimakasih. saya ijin copy :)


Posting Komentar