In a country bubbling over with noodle-slurping ramenistas, a single ramen museum would never do. If you've already investigated Yokohama's famous ramen shrine, it's time to peel back the lid, add hot water and explore Osaka's Momofuku Ando Instant Ramen Museum.

Bright, colorful and interactive, the museum caters to food tourists, ramen devotees and children alike. If you can't speak Japanese, grab an English or Chinese audio guide on your way in, free with a deposit.

It will come in handy when you are poking around the reconstructed shed where Momofuku Ando created the original Chicken Ramen in his Ikeda backyard in 1958. At the Cup Noodle Drama Theater, an entertaining animation will school you on how the clever inventor transformed a humble bowl of soup into a portable meal slurped all around the world.

vikrii_chiaki

Sebuah dorama terbaru musim semi yang sekali lagi menampilkan kolaborasi antara Ueno Juri dan Eita. Dorama ini juga menghadirkan seorang personil boyband Korea yang dikenal dengan nama Jejung sebagai salah satu pemerannya.

• Title : Hard to Say I Love You
  
• Romaji : Sunao ni Naretakute
  
• Japanese : 素直になれなくて
  
• Director : Michio Mitsuno, Nishisaka Mizuki
  
• Producer : Nakano Toshiyuki
  
• Writer : Eriko Kitagawa
  
• Release Date : 15 April 2010
  
• Language : Japanese
• Theme song : Hard to say I love you ~Ii Dasenakute~ by WEAVER
  • Insert song: Sunao ni Narenakute by Sugawara Sayuri

Cast :

• Eita as Nakajima Keisuke “Nakaji”
• Ueno Juri as Mizuno Tsukiko “Haru”
• Seki Megumi as Nishimura Hikari “Peach”
• Tamayama Tetsuji as Ichihara Kaoru “Linda”
• JeJung as Park SongSu “Doctor”
• Kinami Haruka as Park Minha
• Nakamura Yuichi as Mizuno Shu
• Sakamoto Shogo as Matsujima Kenta
• Ryusei Ryo as Takahashi Masafumi
• Aizawa Rina as Maeda Yuki
• Watanabe Eri as Okuda Mariko
• Yajima Kenichi as Yamamoto Tomohiko
• Tanaka Tetsushi as Minehara Takashi
• Tonesaku Toshihide as Shiraishi Takafumi
• Asaka Mayumi as Ichihara Misako
• Igawa Haruka as Yamamoto Kiriko
• Fubuki Jun as Mizuno Sachiko

Sinopsis :

Sunao Ni Naretakute menceritakan mengenai 5 pemuda-pemudi yang bertemu di Shibuya, Tokyo melalui situs jejaring sosial terkenal saat ini, Twitter.

Nakaji dan Haru bertemu melalui Twitter. Nakaji (Nakajima Keisuke) ingin menjadi seorang kameramen perang seperti Ryosuke, ayahnya dulu. Namun karena masih terbilang amatir, sampai saat ini dia hanya dibutuhkan untuk pemotretan majalah dewasa dan bekerja sebagai asisten.

Haru (Mizuno Yoshiko) adalah seorang guru part-time di sebuah sekolah menengah atas. Ia sangat moody dan meskipun tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi ia sering sekali berpura-pura kuat. Haru memiliki ketakutan dalam menjalin sebuah hubungan dan tidak pernah memiliki pacar sebelumnya.

Setelah Haru bertemu dengan Nakaji di twitter, ia memiliki kesan yang baik padanya dan berniat bertemu dengannya. Bersama dengan beberapa follower lainnya mereka berencana untuk bertemu di Shibuya. Namun karena ia takut untuk pergi seorang diri, Haru meminta Nishimura Hikari, temannya sejak sma yang bekerja di sebuah toko baju anak-anak untuk menemaninya.

Haru dan Hikari kemudian pergi ke sebuah toko dan bertemu dengan Doctor (Park SongSu) dan Rinda/Linda (Ichihara Kaoru). Doctor mengatakan bahwa ia datang dari Korea dan kuliah di Jepang. Linda adalah seorang editor disebuah majalah. Hikari berbohong pada mereka berdua dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang awak kabin.

Tak lama kemudian Nakaji datang. Pertama kali melihatnya, Haru langsung terkejut. Siang tadi disebuah café, Haru menumpahkan kopi dan mengotori celana Nakaji. Ia panik dan berniat mengelap celananya namun Nakaji menuduhnya pervert.

Doctor, Hikari, dan Linda sangat menikmati pertemuan mereka dan memutuskan untuk melanjutkannya ke tempat lain sementara, Nakaji dan Haru tidak bisa bersenang-senang sedikitpun karena masih tidak enak dengan kejadian yang mereka alami sebelumnya. Oleh sebab itu Nakaji dan Haru memutuskan untuk tidak ikut dan pulang kerumah. Ternyata tak diduga mereka sebenarnya turun di stasiun yang sama dan rumah mereka cukup berdekatan. Karena canggung Haru berpisah dengan Nakaji dengan beralasan akan membeli sesuatu dahulu di sebuah supermarket. Tapi, rupanya Nakaji menungguinya untuk menemaninya pulang. Sedikit perdebatan antara mereka terjadi, dan membuat Haru terpeleset hingga sedikit luka. Nakaji merasa bersalah dan mengajaknya untuk diobati di apartemennya. Tanpa sadar, Nakaji merasa tertarik dengan ekspresi yang diperlihatkan Haru saat dia diobati dan dia pun mencium Haru.

Di tempat lain Doctor, Hikari, dan Linda rencananya pergi melanjutkan acara mereka di tempat karaoke. Ketika mereka masuk handphone Doctor berbunyi. Ia mengatakan bahwa pasiennya tiba-tiba mengalami problem kemudian pergi meninggalkan mereka berdua. Hikari kemudian mengajak Linda untuk pergi ke hotel bersamanya.

Bagaimanakah kelanjutan kisah persahabatan mereka berlima selanjutnya?

Recommended links:

• Official Site : http://www.fujitv.co.jp/sunao/index.html
• Wiki : http://wiki.d-addicts.com/Sunao_ni_Narenakute
• Sumber lain :
  • www.dbsknights.net
  • asianmediawiki.com
• Youtube :
  • http://www.youtube.com/watch?v=hHVD02Ivc6o
  • http://www.youtube.com/watch?v=Oi_-Ixb0VCI

The air was still thick with pollution, food was still easily obtained in a multitude of shapes and forms on even- street corner and great, bustling throngs of people were still trying to move about the city in even manner of conveyance known toman.

I had seen before, something that had really been missing when I was last here a public transportation system that actually shortened travel times and made circumventing Jakartas notorious traffic jams possible, the Transjakarta busway system.

I soon found out that the busway system was in its sixth year of operation, having opened its first corridors back in January 2004. So while it was new to me, it certainly wasnt new to Jakartas many commuters. When I asked my friends what they thought about the busway, most responded positively. The busway drastically reduced the time they spent commuting every day and gave them more time to spend with their families.

Most people also deemed the price very affordable. After using the busway, I was inclined to agree I did get around Jakarta faster than would have been possible before the advent of the busway.

Granted, the motorbike taxis - also known as ojek - could probably have made the trip even faster under the right conditions but only if they traveled at break-neck speed without any regard for passenger safety. In comparison, the busway did seem a much safer option, not to mention a cheaper one. It would of course not take you right to your doorsteep but a little exercise in the shape of a brisk walk never hurt anybody.

After extensive travel on Jakartas many busway routes, my opinion remained unchanged in-so-far speed was concerned. However, a great many incidents during these trips, from Ancol in the North to Kampung Rambutan in the South and from Pulogadung in the East to Kali Beres in the West, made me doubt the efficiency of some other aspects of the system.

Travel information such as map of the different routes was inconsistent, as was information on-board buses in the shape of announcements and the sign that should have been displaying the next stop was there at times but often not When the sign was there, it often remained unlit

All this highly complicates matters for new passengers and makes it much more difficult to get around than it needed to be. Adding to this, not all halte, or stations, are marked clearly and some-rimes they are not marked at all.
This made me think; how does Jakartas busway stack up when compared with its counter-parts in other Southeast Asian cities, cities with much of the same traffic problems as Jakarta?

My first thought went to Indonesias closest northern neighbor; Malaysia and its capital, Kuala Lumpur.

While a variety of buses can be found to take you almost anywhere in the ein-, the modes of public transportation that most closely resemble Jakartas busway would be the Monorail and the Light Rail Transit (LRT) train system.
While the monorail there travels exclusively- above ground, the LRT switches between underground, street-level and above-ground travel.

This lessens the pressure on Kuala Lumpurs already traffic congested streets since no lanes have been closed off for the exclusive use of public transportation. Both the LRT and the monorail are consistently well-marked with signs even-where, public announcements and maps not only in stations but on every train to make getting around easier.

Prices for using the monorail or LRT are slightly higher than for using the busway but not significantly.
Even a little further to the North lies a neighboring capital with a reputation for traffic jams equal to any found in Jakarta; the Thai capital of Bangkok.

Bangkoks BTS system (commonly known as Sky train) stretches across most of the city- and is completely above ground. Frequency- of trains is reliable, with more trains added during peak hours to relieve some of the worst congestion.

faster than its counterparts in Kuala Lumpur or Bangkok, and adapt to an already existing traffic system at ground level instead of simply going over or under it It is also understandable, given that even the busway buses at intervals has to merge into regular traffic that keeping the frequency of buses regular can be difficult

There can, however, be no excuses for Transjakartas failure to maintain a modicum of consistency when it comes to the little details that makes travel so much easier. Public transportation authorities in Bangkok and Kuala Lumpur have managed to provide those kinds of details for their passengers and there is really no reason why Jakartans should have to settle for less when using the busway.

Long-term, I believe that a network of above-ground monorails would sen-e Jakartas mass-transit passengers better while it would most likely have a very positive effect on the environment and Jakartas traffic congestion problems. This would be a major undertaking, however, and not something that could be expected to happen overnight

In the meantime, the busway serves Jakartas mass-transportation needs just fine. However when it comes to seeing to those minor details that makes public transportation less of an ordeal, Jakartas busway still has a long way to go.

References : many articles....

ketik CITRA kirim ke 6288
ketik DIANA kirim ke 6288
ketik DEA kirim ke 6288

15 April, 2010

Customer Service
Sport station
West Tebet 54
South Jakarta 12445

Dear Sir or Madam:

I have recently ordered a new pair of soccer cleats (item #6542951) from your website on April 02. I received the order on April 11. Unfortunately, when I opened it I saw that the cleats were used. The cleats had dirt all over it and there was a small tear in front of the part where the left toe would go. My order number is AF26168156.

To resolve the problem, I would like you to credit my account for the amount charged for my cleats, I have already went out and bought a new pair of cleats at my local sporting goods store so sending another would result in me having two pairs of the same cleats.

Than you for taking the time to read this letter. I have been a satisfied customer of your company for many years and this is the first time I have encountered a problem. If you need to contact me, you can reach me at (021) 98265789.

Sincerely,

Sekilas saya akan membahas tentang Insomnia. Hmmm, sebenernya saya kadang suka mengidap penyakit ini jika tidak ada kesibukan yang berarti aka kecapekan. Dan sialnya penyakit ini kambuh lagi beberapa minggu ini,hufft.. Ada saat dimana saya insomnia, saya menghabiskan malam dengan nonton dvd ataupun menghabiskan waktu depan laptop.

Di Amerika, sekarang ini insomnia menjadi isu kesehatan yang paling penting. Sekitar setengah masyarakat Amerika yang berusia 25 tahun ke atas mengkonsultasikan masalah tidurnya kepada dokter. Banyak warga Amerika mengkonsumsi berbagai jenis obat tidur. Berdasarkan data statistik, pengeluaran untuk membeli obat tidur lebih tibbi dibandingkan dengan obat-obatan lainnya.

Secara psikologis, tidur yang disebabkan oleh hipnotik bukan tidur yang sesungguhnya karena tidak menghasilkan efek seperti yang dihasilkan oleh tidur nyenyak secara psikologis. Jikas seseorang tidur setelah minum alkohol, sama saja dengan mabuk yang membuat kondisi kepala kacau dan itu bukan tidur yang sesungguhnya. Minum brandy atau anggur memang dapat mendorong orang untuk tidur tetapi hal ini tidak dapat dipakai untuk mengobati insomnia.

1. Buat jadwal tidur

Usahakan untuk mulai tertidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya, termasuk di akhir pekan. Jika Anda terbiasa tidur pada jam tertentu, kebiasaan yang sama juga akan muncul malam berikutnya. Selain itu batasi waktu di tempat tidur. Terlalu lama berada di tempat tidur membuat tidur tidak sehat.
2. Hindari keinginan untuk tidur

Semakin keras usaha Anda untuk tidur, justru membuat Anda semakin terjaga. Membaca majalah, buku, atau menonton televisi dapat membuat Anda mengantuk dan selanjutnya tertidur. Air hangat atau makanan kecil sebelum tidur dapat membantu Anda tertidur.

3. Hindari nikotin, alkohol dan kafein

Rokok, seperti halnya alkohol dan kafein akan mengganggu kualitas tidur Anda. Teh, soda, dan cokelat, termasuk dalam daftar makanan yang mengandung kafein. Selain itu, beberapa jenis obat juga mengandung zat yang membuat sistem tubuh lebih aktif, sehingga Anda akan sulit tertidur.

4. Perhatikan makanan

Perbanyaklah mengonsumsi makanan produk hewani, seperti susu, keju, daging, atau ikan. Makanan tersebut mengandung tryptophan, yaitu jenis asam lemak yang menghasilkan serotonin dan mengendurkan syaraf pada pusat otak.

5. Nyaman nomor satu

Untuk urusan tidur, kenyamanan merupakan yang utama. Pastikan ranjang yang Anda pakai masih memiliki per yang bagus serta kebersihan seprai dan bantal terjaga. Musik yang lembut sebagai pengantar tidur juga bisa membantu mengantar Anda ke alam tidur. Kurangi suara yang dapat mengganggu tidur, misalnya suara kipas angin, pintu, atau suara yang mengganggu lainnya. Kurangi minum sebelum tidur, sehingga tidak membuat terbangun untuk buang air kecil.

6. Matikan lampu

Jangan lupa untuk memadamkan lampu. Sinar lampu akan membuat otak menerima pesan sebagai tanda untuk tetap terjaga. Selain itu, singkirkan jam dari penglihatan Anda. Menghindari jam diketahui efektif membantu orang tertidur hingga 90 persen. Saat Anda terbangun dan melihat jam, maka tubuh Anda mengalami transisi dari tidur menjadi bangun, akibatnya Anda akan kesulitan untuk tertidur kembali.

7. Posisi Tidur

Ketika berbaring , Anda mungkin akan lebih nyaman jika tulang belakang didukung dengan menggunakan dua bantal: satu di antara kaki Anda, yang lainnya di bawah lengan Anda untuk dipeluk. Dalam waktu singkat, mengatur bantal berguling setiap kali Anda akan menjadi kebiasaan.

8. Membuang Masalah di Pikiran

Ambil rasa kekhawatiran anda dan membuangnya sebelum tidur. Jika Anda percaya pada Tuhan, berikan masalah Anda kepadanya. Dia tahu bagaimana menyelesaikannya. Dia akan sepanjang malam. Jadi anda tidak perlu khawatir. Jika anda tidak religius, gunakan teknik visualisasi untuk membayangkan diri membuang kekhawatiran Anda, satu per satu. (Jika Anda memiliki pekerjaan rumah yang belum selesai, selesaikan itu nanti)

9. Jangan Melihat Ke Arah Jam terus-menerus

Ini akan membuat anda terpacu otaknya untuk tidur yang berakibat anda malh sulit tidur.

10. Penataan Ulang

Menata ulang kamar tidur Anda sehingga tempat tidur Anda berada dalam posisi yang berbeda atau, jika mungkin, bertukar tempat tidur atau kamar tidur dengan orang lain. Perubahan pemandangan mungkin cukup untuk mematahkan siklus insomnia

Itulah beberapa tips dari saya yang juga sudah menjadi referensi umum. Walau saya juga belum tentu dapat mempraktekkannya tetapi anda dapat mencobanya setidaknya.

Mudah-mudahan tips ini berguna bagi anda semua.

vikrii_chiaki

Format Penulisan

1. Artikel diketik 2 (dua) spasi pada kertas ukuran kuarto;
2. Batas tepi atas, bawah, dan kanan dibuat 2,5 cm dan untuk tepi kiri 3 cm. Jenis huruf Times New Roman ukuran 12 (kecuali judul artikel ukuran 14), menggunakan pengolah kata MS Word ;
3. Halaman pertama harus mencantumkan judul tulisan, nama penulis, npm, jurusan, dan nama dosen pembimbing;
4. Penomoran menggunakan angka (bukan romawi);
5. Penomoran halaman judul sampai dengan daftar pustaka menggunakan angka (bukan romawi), ditempatkan di tepi bawah tengah, dari tepi bawah ke atas 1,5cm;
6. Tabel, gambar, dan grafik harus diberi nomor dengan menggunakan angka serta dicantumkan sumber atau acuannya. Penomoran tabel diletakkan pada bagian atas tabel, sedangkan penomoran gambar dan grafik diletakkan pada bagian bawah gambar atau grafik.

Kata Kunci (Keywords)

Untuk penulisan abstrak, setelah intisari cantumkan 4 (empat) – 5 (lima) kata kunci menyangkut isi artikel, kata kunci harus mengikuti urut alphabet dan menggunakan huruf kecl serta cetak miring.

Telaah Pustaka

Karya yang diacu harus menggunakan “sistem penulis-tahun-halaman” yang mengacu pada daftar pustaka.

1. Dalam teks, karya diacu dengan cara menulis nama akhir/keluarga penulis dan tahun serta halaman dalam tanda kurung, contoh: untuk satu penulis (Gitman, 2006:99), dua penulis (Van Horne dan Wachowiz, 2000:88), lebih dari 2 penulis (Said et al., 2001:30).
2. Apabila sitasi pustaka lebih dari satu tulisan oleh penulis yang sama dalam tahun penerbitan yang sama, gunakan akhiran a, b dan seterusnya setelah tahun pada acuan, contoh: (Hadianto, 2007a:28) atau (Hadianto, 2007b:20).
3. Sitasi pustaka yang merupakan karya institusional sedapat mungkin harus menggunakan akronim atau singkatan sependek mungkin, contoh: (BPS, 2005).

Daftar Pustaka

Setiap artikel harus mencantumkan daftar pustaka yang isinya hanya karya yang diacu. Untuk daftar pustaka, gunakan format berikut:

1. Urutkan pustaka berdasarkan abjad, sesuai dengan nama akhir/keluarga pengarang atau institusi yang bertanggung jawab atas suatu karya.
2. Gunakan inisial nama depan dari penulis.
3. Judul jurnal tidak boleh disingkat.
4. Kalau lebih dari satu karya oleh penulis yang sama, urutkan secara kronologis waktu terbitan. Dua karya atau lebih dalam satu tahun oleh penulis yang sama dibedakan dengan huruf setelah tahun.

Beberapa contoh penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

Untuk jurnal/majalah ilmiah

Anastasia, N., Gunawan, Y.W., dan Wijiyanti, I., 2002, “Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 6 (1), hal. 123-132.

Saatcioglu, K., dan Starks, L.T., 1998, “The Stock Price-Volume Relationship in Emerging Stock Market: The case of Latin America”, International Journal of Forecasting, 14 (2), hal. 215-225.

Untuk buku

Gitman, L.J., 2006, Principle of Managerial Finance. 11^th Edition. Pearson Addison-Wesley, Boston.

Supranto, J., 2001, Statistik: Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam, Jilid Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Untuk makalah dan karya ilmiah lainnya yang tidak diterbitkan.

Hadianto, B., 2007, Pengaruh Volume Perdagangan dan Risiko Sistematik Terhadap Return Saham Telkom dan Indosat di Bursa Efek Jakarta selama 1997-2004. Tesis Magister Sains, Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Untuk referensi yang diakses dari internet

Hernanda, A.R., (2008), “Harga Benih Sawit Diperkirakan Melonjak”, Harian Bisnis Indonesia, 13 Maret 2008 diakses dari http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/agribisnis/1id48618.html pada tanggal 1 April 2008.

Catatan Kaki

Catatan kaki tidak digunakan untuk sitasi. Catatan kaki tekstual harus digunakan hanya untuk perluasan informasi yang jika dimasukkan dalam teks bisa mengganggu kontinuitas bacaan.

Sistematika

Penulisan

Agar lebih jelas maka akan diberikan contoh sistematika skripsi singkat

Halaman Cover

A.Lembar Pengesahan

B.Abstrak. Untuk abstrak terdiri dari 3 Paragraf, Paragraf pertama tentang tujuan penelitian skripsi dan latar belakang; Paragraf kedua tentang data, tahap analisis model; Paragraf ketiga tentang hasil yang didapat dan simpulan, lihat contoh di bawah ini:

C. Kata Pengantar

D. Daftar Isi

E. Bab Penelitian :

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan

Latar Belakang

Rumusan Masalah,

Batasan Masalah,

Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian,

Model Penelitian

Hipotesis Penelitian

Bab II Telaah Pustaka

Telaah Pustaka

Mencakup telaah pustaka mengenai topik yang dipilih, studi empirik yang terkait sehubungan dengan topik yang yang diteliti, dan pengembangan hipotesis penelitian berdasarkan tinjauan teoritis, termasuk penelitian sebelumnya (jika ada).

Bab III Metode Penelitian

Metode Penelitian

Mencakup jenis penelitian, operasionalisasi variabel penelitian, metode pengumpulan data yang mencakup teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan, termasuk penentuan uji statistiknya..

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Hasil yang diharapkan,

Mencakup deskripsi hasil dan pembahasan hipotesis penelitian.

Bab V Simpulan dan Implikasi

Mencakup hasil uji serta diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian tersebut, implikasi dapat dijelaskan sebagai ada tidaknya keselarasan hasil penelitian sebagai dukungan model (implikasi penelitian) dengan situasional manajemen perusahaan yang dijadikan obyek penelitian (implikasi manajerial)

F. Daftar Pustaka