Beberapa risiko yang dihadapi oleh berbagai jenis usaha yang dilihat dari sudut pandang pebisnis :
Usaha Jasa
1. Jasa konstruksi
Yang harus mendapat perhatian: a) Sponsor (owner) proyek dan sumber dana. b) Perjanjian/kontrak tertulis (SPP/SPK).c) Pengalaman dalam menyelesaikan pekerjaan, apa yang pernah, sedang dan akan dikerjakan. Pengalaman dalam menyelesaikan proyek, sangat menentukan kemampuan pelaksana proyek dan akan mendapatkan kepercayaan dari si pemberi proyek. d)Tenaga ahli. Artinya jangan melaksanakan proyek jika tak mempunyai tenaga ahli dibidang proyek yang akan dikerjakan.e) Sertifikat kualifikasi yang dimiliki.f) Schedule penyelesaian proyek. Jika proyek terlambat akan menyebabkan biaya yang meningkat diluar yang direncanakan. g) Asuransi proyek (contractor all risk) .h) Kedudukan pelaksana proyek sebagai main atau sub kontraktor
2. Jasa Perhotelan
Yang harus mendapat perhatian: a) Occupancy rate (berapa rata-rata kamar yang terpakai dibanding dengan kamar yang tersedia). b) Sales Coefficient (berapa rata-rata pendapatan di luar kamar dibanding dengan pendapatan atas penjualan kamar). c) Struktur pendapatan dan biaya yang wajar dari suatu hotel. d) Rata-rata Gross Operating (GOP) yang wajar bervariasi, yang umum berkisar antara 30-40% dari total pendapatan (paling besar biaya penyusutan). e).Biaya pemasaran hotel, umumnya berkisar antara 3-5 % dari total pendapatan. f) Hotel dibedakan antara hotel bisnis, resort, butik dan lain-lain. g). Ada/tidak dukungan dari Chain hotel. h) Pengaruh travel agent. i) Jenis wisatawan/tamu hotel yang menjadi target pasar.
Jenis wisatawan bisa dibedakan:
- Free Individual Traveller (FIT): a) Bebas bepergian sendiri tanpa diatur travel.b) Bebas memilih obyek wisata.c) Masa tinggal tidak terbatas.
- Group Individual Traveller (GIT): a) Segala keperluan diatur travel.b) Masa tinggal dan akomodasi tertentu.
- Tour Series. Datang sesuai jadual/periode travel.
- Convention. Termasuk meeting, training session, conference dll
- Package . a) Kelompok wisata.b) Pada saat low session.c) Murah
3. Jasa Pengangkutan
Yang perlu diperhatikan: a) Sistem pembayaran.b) Jumlah armada, kondisi, kapasitas, ijin trayek.c) Penyediaan bahan bakar.d) Sarana pemeliharaan dan penunjang lainnya (bengkel, pool kendaraan). e). Biaya pemeliharaan dan operasi kendaraan. f). Hubungan keterikatan perusahaan dengan agen-agen perjalanan dan ekspedisi. g). Kebijakan khusus yang mengatur usaha jasa angkutan, misalnya: scraping, peremajaan, pengadaan armada dsb nya. h) Organisasi-organisasi di bidang Jasa angkutan.
4. Jasa Pendidikan
Yang perlu mendapat perhatian: a) Strata pendidikan (TK,SD,SMP, SMU, PT dll). b) Predikat Lembaga Pendidikan tsb dimata masyarakat (favorit/tidak favorit, akreditasi). c). Kuantitas dan kualitas lulusan. d) Jumlah mahasiswa, dosen, ratio dosen terhadap mahasiswa. e) Kelengkapan dan kualitas sarana/prasarana penunjang proses belajar mengajar. f). Kuantitas dan kualitas pengajar g). Kapasitas dan kondisi fisik bangunan. h). Struktur/siklus penerimaan dan pengeluaran.i). Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. j). Kemampuan manajemen/pengurus/pendiri Yayasan.
Usaha Perdagangan
1. Supermarket/Departemen Store
Yang perlu mendapat perhatian: a) Produk yang dijual tak seluruhnya milik perusahaan, sering terdapat barang konsinyasi. b) Ruang toko tak seluruhnya digunakan oleh perusahaan tsb, melainkan disewakan untuk barang-barang, antara lain: kosmetik, jam, perhiasan. c). Perputaran usaha relatif cepat, karena hampir seluruhnya tunai, penjualan kredit umumnya untuk pembayaran dengan kartu kredit. d). Produk dipengaruhi oleh mode. Untuk supermarket terdapat barang dagangan yang tidak tahan lama. e) Modal kerja sebagian besar dipenuhi oleh pemasok dengan memberi keringanan pembayaran, melalui pembayaran cek atau Bank Garansi.
2. Perdagangan mobil
Faktor yang perlu mendapat perhatian: a). Proteksi pemerintah dan peraturan impor. b). Lokasi show room dan sarana penunjang yang lengkap, seperti: bengkel dan spare part (3 S: sales, service and spare part). c). Jaringan distribusi dan kualitas after sales service. d). Tersedianya fasilitas kredit dari perbankan atau Lembaga keuangan bagi pembeli. e). Brand Royalty. Konsumen mobil cenderung fanatik terhadap merk tertentu. f). Resale Value. Konsumen mempertimbangkan nilai penjualan kembali mobil yang telah dibeli.
Usaha industri
1. Industri tekstil
Faktor yang harus diperhatikan: a) Bahan baku, seperti kapas untuk benang dan bahan pembantu berupa bahan-bahan kimia masih diimpor. b). Kualitas mein-mesin produksi, apakah teknologi mesin tersebut dapat bersaing di pasar internasional. c). Tenaga ahli, khususnya dalam proses pencelupan dan finishing diperlukan orang yang profesional. d). Lokasi pabrik dan kualitas unit pengolahlimbah. Industri tekstil menghasilkan limbah cukup banyak dan dapat mencemarkan lingkungan. e). Pemasaran dan kuota, jika produk sebagian besar untuk memenuhi pasar luar negeri. Kuota yang ditetapkan negara importir merupakan kendala bagi ekspor produk ini.
2. Industri garmen
Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Produk untuk pasar dalam negeri atau ekspor. Untuk produk ekspor, sebagian besar bahan baku masih diimpor. b) Pemasaran dan kuota. Apabila sebagian besar untuk memenuhi pasar luar negeri, akan dibatasi oleh kuota, di samping itu kualitas prduksi dan desain sangat menentukan. c). Kemampuan memenuhi jadual pengiriman barang sesuai permintaan buyer, menentukan kontinyuitas pemasaran ekspornya. d). Kendala yang dihadapi pasar lokal: pasar sudah jenuh, dan piutang dagang melebihi kewajaran.
3. Industri plastik
Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Bahan baku seperti polyprophylene, poly stryrene, poly ethylene, PVC, PET (untuk botol aqua) sebagian besar masih diimpor. b). Produk plastik sebagian dipasarkan di dalam negeri sehingga persaingan ketat. Pemasaran ekspor terbatas pada beberapa produk, seperti: karung plastik, kantong sampah dan jenis-jenis consumer goods
4. Industri sepatu
Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Mesin yang digunakan masih diimpor dengan harga relatif mahal sehingga biaya investasi dalam industri ini cukup tinggi. Proses produksi sering terjadi bottle neck antara sewing machine dengan mesin produksi lain, sehingga kurang efisien. Tenaga ahli untuk desain dan finishing masih kurang, sehingga berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. b). Pemasaran. Pemasaran ekspor sepatu dikuasai Trading House luar negeri. Pemasaran dalam negeri persaingan sangat ketat.
5. Industri obat/farmasi
Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi, cukup mempengaruhi kualitas barang. Semakin lama perputaran persediaan, mutu produk semakin berkurang. Time of delivery sangat menentukan keberhasilan pemasaran produk. Proses produksi dituntut memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan. Pembungkus (packing) mempengaruhi kualitas dan penampilan produk makanan agar diterima pasar. b). Legalitas. Ijin/pendaftaran dari Ditjen POM. Apakah pembungkus/produk telah mendapatkan no reg dari Depkes . c). Pemasaran. Segmen pasar yang dituju dan bagaimana tingkat persaingannya.
6. Industri woodworking/moulding
Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Bahan baku. Kontinyuitas penyediaan bahan baku dipengaruhi oleh status kepemilikan dan jenis bahan baku. Apakah pemasok bahan baku memiliki HPH atau tidak. Jenis bahan baku, apakah termasuk yang dilarang atau tidak. b). Penggunaan tenaga ahli diperlukan, karena industri ini bersifat semi labour intensive. Perusahaan yang baru berdiri perlu waktu lama untuk mendidik tenaga kerja siap trampil. c). Kebijakan pemerintah. Ijin industri plywood, sawmill, dan blackboard telah ditutup. Larangan ekspor kayu log, sawn timber dan basic moulding, serta pembatasan pengelolaan hutan. d). Ancaman dari gerakan anti kayu tropis, dengan maksud untuk melestarikan lingkungan, akan berpengaruh terhadap pangsa pasar ekspor produk kayu tropis dari Indonesia.
Sumber: E-Psikologi -
Posting Komentar