Minasama ni okaremashite ha yoi toshi o o mukae no koto to zonjimasu
Keunikan Perayaan Tahun Baru di Jepang
Kebanyakan orang Jepang merayakan pergantian tahun dengan cara yang sedikit berbeda yaitu bersih bersih dan berdoa. Doa bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu dilakukan tengah malam tepat pada pergantian tahun atau dilakukan besok harinya. Sangat tidak menyenangkan tentu saja karena perlu diketahui, bulan desember adalah musim dingin jadi antree ratusan meter agar bisa memasuki kuil di tengah dinginnya musim salju tentu bukanlah hal yang mudah. Selengkapnya saya coba tuliskan sebagai berikut.
Tiga aktivitas utama di tahun baru
Osouji
Tahun baru bagi orang Jepang ternyata bukan sekedar proses pergantian tahun semata namun juga berarti datangnya era dan semangat baru. Begitu pentingnya hari tersebut sehingga mereka merasa perlu menyambutnya dengan perayaan khusus. Tentu anda menyangka proses penyambutan itu adalah berupa persiapan pesta, makanan khusus atau perayaan budaya dan yang sejenisnya. Ya, bisa jadi benar, namun ada satu proses yang mungkin belum anda ketahui namun mempunyai makna yang sangat penting bagi kebanyakan orang jepang yaitu Osouji atau bersih bersih. Acara bersih berish ini secara umum sama saja dengan acara bersih bersih sehari hari cuma bedanya dilakukan dalam sekala yang lebih beser dan melibatkan hampir semua anggota keluarga. Semua sudut dan pojok rumah yang biasanya tidak tersetuh sapu atau lap sama sekali pada hari tersebut mulai mendapat bagian. Semua isinya almari dibongkar dan disusun ulang. Bukan cuma itu almari, refrigerator, mesin cuci dan benda berat lainya digeser dan dibersihkan terutama bagian belakang dan bawah yang selama ini jarang tersentuh. Intinya adalah pembersihan total. Menyisakan debu dan kekotoran lain pada tahun berikutnya dipercaya akan mendatangkan pengaruh buruk pada diri atau keluarga. Acara osoji ini tentu cukup melelahkan dan tidak jaran bisa berlangsung selama beberapa hari terutama bagi mereka yang mempunyai rumah cukup luas. Bagi keluarga yang anggotanya berusia lanjut tentu lebih melelahkan lagi. Biasanya anak atau keluarga lain akan ikut membantu, namun tidak jarang karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan banyak keluarga yang lebih senang memakai jasa pembersih rumah.
Doa pergantian tahun
Kemudian pada saat hari puncak pergantian tahun perayaan tidak kalah uniknya. Tempat ibadah (Kuil dan Jinja) menjadi penuh orang yang hendak berdoa. Begitu banyaknya jumlah pengunjung sehingga antrean menjadi sangat panjang sampai ke jalan raya. Untuk kuil yang lebih besar panjang antrean bisa menjadi lebih panjang dan lama. Untuk mencapai altar utama dibutuhkan waktu rata rata satu sampai dua jam. Waktu yang cukup lama dan melelahkan tentu saja apalagi harus dilakukan dalam suasana yang sangat dingin, karena bulan Desember adalah musim dingin di negara ini. Waktu yang dihabiskan untuk mengantre terasa tidak sebanding dengan waktu berdoa, karena doa dalam gaya Jepang hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 detik saja. Tepat tengah malam, saat pergantian tahun, lonceng kuil mulai dibunyikan, membuat suasana tahun baru terasa sangat religius. Melewati tengah malam pengunjung bukannya berkurang namun terasa bertambah banyak. karena kebanyakan pengunjung tidak langsung pulang sehabis berdoa tapi lebih sengan duduk duduk penghangatkan diri di depan api ungun besar yang berada tepat di tengah halaman kuil. Kadang sebagian orang ada yang mengunjungi beberapa kuil sekaligus dalam satu malam tanpa membedakan status agama kuil, Jinja atau Tera bagi mereka sama saja. Yang unik dan tampaknya tidak biasa adalah jadwal kereta api yang biasanya berakhir tengah malam, khusus untuk perayaan tahun baru akan beroprasi sampai pagi hari.
Hatsumoude
Hatsumoude adalah kunjungan hari pertama ke kuil di tahun yaitu tanggal 1 di bulan Januari atau beberapa hari sesudahnya. Suasana kuil menjadi jauh lebih padat dibanding perayaan tengah malam kemarin. Kumpulan orang tampak menyemut khususnya untuk kuil kuil besar Kalau perayaan tahun baru tengah malam biasanya didominasi oleh kaum muda, perayaan hari ini sedikit lebih beragam dan meriah karena ditengah hiruk pikuk orang lalu lalang dengan pakain kimononya, aneka warung tenda juga sering disertai dengan suara speaker dari group keagamaan lain atau tepatnya team misionaris Kristen. Dengan berdiri memegang bendera spanduk besar dan speaker ber-radio tape, mereka berdiri tepat di sisi antrean di beberapa tempat yang dianggap strategis. Anggota team kecil ini andalah campuran orang asing dan orang Jepang sendiri. Toleransi dan kebesaran menerima perbedaan dari masyarakat Jepang, dari kasus ini tampaknya perlu diacungi jempol.
Apakah perayaan tahun baru harus selalu ditandai dengan menunjungi kuil ? Tentu saja tidak ada kata harus apalagi dalam urusan agama atau berdoa di negara ini. Perayaan tahun baru di tempat lain seperti hotel dan tempat hiburan lainya tetap tidak kalah meriahnya atau bahkan jauh lebih meriah karena dikelola secara modern dan lebih profesional. Di beberapa tempat seperti Tokyo Disneyland, Disney Sea, Universal Studio menggelar acara khusus untuk tahun baru yang dikunjungi oleh ratusan ribu orang perhari hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasa, demikian juga dengan pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya menjadi penuh sesak sebelum, menjelang dan setelah tahun baru.
Aktivitas unik di tahun baru
Nengajou
Sudah menjadi kebiasaan dari kebanyakan orang Jepang untuk mengirim kartu pos sebelum tahun baru yang dikenal dengan nama Nengajou Kartu yang dikirim umumnya rata rata sekita lima lembar untuk tiap orang atau satu keluarga (angka didapat dari perkiraan saja). Jadi bisa dibayangkan betapa sibuknya petugas pos di Jepang setiap menjelang akhir tahun. Repotnya lagi, kartu post itu harus diterima tepat waktu alias tidak boleh terlambat ataupun terlalu cepat. Untuk mengatasi lonjakan surat yang luar biasa besar ini, pihak pos biasanya akan membuka lowongan kerja paruh waktu besar besaran pada setiap akhir tahun yang biasanya direkrut dari anak sekolahan.
Otsohi dama
Otoshi dama adalah pembagian uang ke anak anak mirip anpao dalam tradisi China. Keluarga atau tetangga akan saling berkunjung mengucapkan selamat tahun baru. Mereka biasanya membawa anggota keluarga secara lengkap termasuk anak anak. Dari pihak tuan rumah, setap anak akan mendapatkan sejumlah uang yang besarnya bervariasi namun umumnya adalah sebesar 1000 yen. Otoshi dama sendiri sebetulnya berarti otoshi (jatuh) dan dama (uang logam), namun dewasa ini pemberian uang logam untuk otoshi dama sudah tidak umum lagi dan cendrung berganti menjadi uang kertas karena uang logam nilanya sudah jauh berkurang dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
Fukubukuro
Fukubukuro adalah tas belanja keberuntungan. Aktivitas ini sepertinya hanyalah akal akalan dari pedagang dalam menjual barang dagangannya. Sejumlah barang dijual dalam bungkusan khusus yang tanpa bisa kita lihat dan pilih isinya, jadi semuanya hanya berdasarkan keberuntungan semata. Walaupun gaya belanja semacam ini bagi sebagian orang aneh, namun tetap saja ramai dan jadi rebutan. Kalau kita antre di counter atau toko yang menjual mainan dan robot, tentu isinya adalah robot dan mainan saja demikian juga dengan counter atau toko lainnya. Bagi anda yang ingin mencobanya diharapkan untuk cukup kuat secara phisik karena harus rebutan dan juga yang paling penting tidak salah memilih counter atau memasuki toko. Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi seandainya seorang pria salah masuk ke counter pakaian dalam wanita. Dalam suasana panik dan berebutan, hal itu tampaknya bisa saja terjadi.
Hiasan, Dekorosi atau sesajen
Menjelang tahun baru umumnya setiap rumah akan memasang, Shimenawa, yaitu hiasan di depan rumah, yang berupa jerami yang dibentuk atau diplintir sedemikan rupa membentuk bulatan dipadu dengan daun cemara atau daun lainnya. Disamping itu ada juga kagami mochi yaitu tumpukan kue mochi dan jeruk namun entah kerena alasan praktis atau apa, buah jeruk kebanyakan sudah diganti dengan buah plastik yang menyerupai jeruk. Untuk pusat perbelanjaan toko dan sejenisnya biasanya akan memasang hiasan yang cukup besar yang berbentuk tiga bambu runcing berukuran besar berpadu dengan daun cemara atau pohon lain. Hiasan ini disebut dengan nama Kadomatsu
Makanan dan minuman khas tahun baru
Kue Mochi
Tahun baru identik dengan kue mochi yaitu kue ketan yang ditumbuk dan dibulatkan. Kue ini bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama dan dihidangkan dengan cara memanggangnya di oven toaster. Karena kebanyakan keluarga di negara tersebut umumnya tidak memasak pada saat tahun baru maka kue mochi menjadi salah satu makanan alternatif yang digemari karena keawetannya.
Osechi
Kemudian makanan Osechi yaitu makanan yang hanya muncul di tahun baru saja, terdiri dari berbagai lauk pauk, ketela, ikan kering, udang dll, berwarna sedikit gelap atau coklat dan di masak sedemikian rupa agar tahan selama beberapa hari. Secara tadisional, orang Jepang biasanya tidak memasak selama tahun baru, jadi selama beberapa hari mereka makan dengan menu yang sama yaitu osechi. Kebiasaan ini sudah mulai ditinggalkan karena makanan osechi yang harganya tergolong mahal bisa mencapai 30 ribuan yen per set. Satu set isinya adalah tiga kotak. Makanan ini tergolong sangat mewah dan kemewahaannya kadang ditunjukkan dengan kotak makanan yang sangat bagus dari kayu atau plastik menyerupai kayu dengan motif khusus dan dibungkus dengan kain pembungkus khusus bernama furoshiki.
Untuk membuatnya sendiri di rumah juga tampaknya hampir tidak dilakukan karena disamping memerlukan waktu yang lama juga proses pembuatannya yang cukup rumit. Kebanyakan keluarga sekarang memilih menu hidangan biasa yang lebih murah dan simple. Sama dengan situasi di negara kita atau di negara lain, tahun baru merupakan hari libur resmi, namun toko atau perusahaan biasanya meliburkan karyawannya selama tiga hari, jadi mempersiapkan makanan selama tahun baru adalah tindakan bijak walaupun untuk mendapatkan makanan di luar bukalah tidak mungkin sama sekali.
Ama sake
Yaitu minuman sake. Walaupun namanya adalah sake namun mempunyai kadar alkohol nol persen sehingga tidak dilarang dikonsumsi oleh anak anak. Rasanya sangat manis sesuai dengan namanya yaitu Ama sake yang berasal dari kata amai yaitu manis. Sedikit perlu diketahui bahwa aturan minum alkohol di negara tersebut sangat ketat yaitu sebelum sebelum genap berumur 20 tahun, alkolhol sama sekali tidak boleh dikonsumsi.
vikrii_chiaki
Posting Komentar